Sample Text

Jumat, 20 Februari 2015

Info First Media, Sejarah First Media, Teknologi First Media, Visi Dan Misi First Media

INFO FIRST MEDIA


First Media
First Media Adalah penyedia layanan Internet (Broadband), Home Cable (High Definition) dan DataCom yang berbasis jaringan pita lebar (Fiber Optic) yang secara keseluruhan diperkenalkan dengan "TriplePlay" yang tersedia di kota Jabodetabek, Surabaya, Bandung dan Bali.


SEJARAH FIRST MEDIA

PT First Media Tbk didirikan pada 6 Januari 1994 dengan nama "PT Broadband Multimedia Tbk" (didasarkan pada Notaris Deed no. 37 sebeleum Siti Safariyah S.H digantikan oleh Bray Mahyastoeti Notonegoro S.H. Dibawah nama dari PT Safira Ananda). Pada Maret 1999 Broadband Multimedia mulai memasarkan diri secara komersial dengan merek dagang "Kabelvision", yang diikuti pada tahun-tahun berikutnya dengan peluncuran Digital1 dan MyNet.

Pada 16 Juni 2007, Broadband Multimedia mengganti namanya menjadi First Media, sekaligus meluncurkan identitas dan merek baru sebagai penyedia layanan "Triple Pay". Kabelvision dan Digital1 disatukan dibawah produk HomeCable, sementara MyNet menjadi FastNet.

Pada akhir Agustus 2007. Group Lippo mengumumkan kucuran dana investasi sebesar $650 juta selama empat tahun kedepan kepada First Media. kucuran dana tadi akan di investasikan keberbagai layanan pengembangan konten dan Belanja Internet, TV kabel, HD TV akses pita lebar, lanan nirkabel, fasilitas penyimpanan data, serta layanan telepon. Dalam kucuran dana tersebut, Group Lippo menggandeng perusahaan Shanghai Media Entertainment Group (melalui anak perusahaan STR), Cisco, dan Motorola untuk pembangunan jaringan serta pembiayaan proyek tersebut.


TEKNOLOGI FIRST MEDIA

Saat ini First Media memiliki dan mengoprasikan teknologi jaringan kabel Hybrid Fiber-Coaxial (HFC) dua arah pada frekuensi 870 Mhz yang memiliki ujung terminal di jakarta (Berita Satu Plaza), Bandung (Binong), dan Surabaya (Gubeng).

Digitalisasi memungkinkan kompresi data yang lebih besar untuk ditransmisikan melalui kabel, dengan demikian meningkatkan kapasitas kabel untuk melakukan transmisi internet berkecepatan tinggi, hingga mampu mentransmisi 100 saluran TV secara serempak, serta volume data yang sangat besar yang diperlukan demi kelancaran aplikasi beberapa industri.

Pada tahun 2006, First Media secara bertahap mulai mengalihkan jaringan kabelnya menjadi digital, dan pada akhir 2007 telah dilaksanakan hingga 70% dari keseluruhan jaringan, dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2008. Pada akhir tahun 2007, jaringan kabel First Media menjangkau 3.700 kilometer, dengan kabel ke rumah-rumah sejumlah 400.000 dan penetrasi lebih dari 35% dan terus bertambah.


PRODUK FIRST MEDIA

Produk First Media disebut Triple Play, yang merupakan layanan berbasiskan teknologi pita lebar digital mencakup jasa akses internet berkecapatan tinggi tanpa batasan yang selalu menyala "FastNet", TV kabel digital "HomeCable", dan kominasi Data berkecepatan tinggi dan berkapasitas besar untuk aplikasi bisnis dan komersial "DataComm".

  • FastNet

FastNet (sebelumnya bernama MyNet) adalah penyelenggara jasa internet melalui jaringan kabel pita lebar. FastNet memiliki keunggulan dalam harganya yang lebih murah dibanding dengan penyelenggara jasa internet lain di paket kecepatan serupa.

        Teknologi

FastNet tidak menggunakan saluran telepon dalam menyediakan akses internet, tetapi menggunakan jaringan pita lebar tersendiri bertipe Hybrid Fiber-Coaxial "HFC". Hal ini menyebabkan jangkauan areanya tidak seluas ADSL yang menggunakan saluran telepon, karena kabel pita lebar harus ditunjang dengan penggunaan fiber optik yang masih jarang digunakan di Indonesia. Area yang sudah terjangkau sampai saat ini adalah wilayah Jabodetabek, Surabaya Bandung dan Bali.

FastNet menggunakan standar teknologi DOCSIS (Data Over Cable Service Interface Specification) untuk menyalurkan layanan internet ke pelanggan. Disisi pelanggan dibutuhkan Cable Modem CODCIS agar dapat memakai layanan internet FastNet.

  • HomeCable
HomeCable adalah merek dagang stasiun televisi kabel berlangganan dari First Media. HomeCable merupakan merek dagang baru dari 2 produk First Media sebelumnya, Kabelvision dan Digital1.

         HomeCable HD 

HomeCable HD merupakan brand untuk format tayangan High Definition (HD) di HomeCable. HomeCable (sebelumnya disebut First HD) diluncurkan pada tanggal 1 September 2010 dan menjadi layanan televisi kabel pertama di Indonesia yang menggunakan format High Definition (HD). HomeCable menggunakan format gambar HD 1080i dengan aspect ratio 16:9 dan format suara Dolby Digital Plus. Untuk dapat menerima tayangan HD, pelanggan membutuhkan docoder HD docoder dan TV (HDTV) yang mendukung input HDMI. Sampai saat ini terdapat 62 channel HD + 2 channel 3D.

         Teknologi 

HomeCable menggunakan teknologi digital dalam menyiarkan salurannya. Teknologi ini merupakan teknologi yang sebelumnya dipergunakan oleh Digital1. Sinyal digital yang digunakan memakai standar Digital Video Broadcasting (DVB).

Sebelumnya Kabelvision (pendahulu HomeCable) menggunakan sistem analog, kabel langsung disambung ke kabel antena di rumah-rumah dan semua televisi yang tersambung dapat langsung menikmati layanan TV berlangganan. Sejak 2006 Kabelvision tidak lagi mengembangkan sistem analog, dan secara bertahap mengganti jaringan analog yang sudah ada menjadi digital. Setiap televisi harus mempunya masing-masing satu decoder yang berfungsi menerima sinyal dari pusat untuk mengirimkannya kepada televisi yang digunakan untuk layanan HomeCable.

         Peralatan Penerima

Peralatan penerima mamakai sebuah decoder digital. Alat ini berfungsi untuk menerima siaran digital DVB dari pusat dan menampilkannya di TV pelanggan. Decoder First Media menggunakan Conditional Acces Sytem / CAS dari Nagravision untuk sistem kontrol aksesnya.

First Media menggunakan decoder HD samsung SMT-C5050, yang memiliki kapabilitas penerima tayangan SD & HD, layanan Video-On-Demand dan fitur Digital Recording serta Time Shifting. untuk menghubungkan decoder dengan TV dapat menggunakan koneksi RCA atau HDMI. Decoder dapat pula dihubungkan ke sistem pengeras suara (amplifier) dengan memakai koneksi SPDIF ataupun HDMI. Secara bertahap decoder SD (Eastern Digital SE-830, Hyundai HSC-5172NA, Samsung SMT-C10500 akan diganti dengan decoder HD (Samsung SMT-C5050).

SATRIA
Telp, SMS, Whatsapp : 0812-9101-1130
Email  : satria.firstmedia@gmail.com
Fast Respond!!!

0 komentar:

Posting Komentar